Profil Desa Penawangan

Ketahui informasi secara rinci Desa Penawangan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Penawangan

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Penawangan, Madukara, Banjarnegara. Mengupas tuntas potensi pertanian, demografi penduduk, struktur pemerintahan, dan kondisi geografis desa yang terletak di perbukitan sejuk Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

  • Sentra Agrikultur

    Wilayah Desa Penawangan memiliki tanah subur yang menjadi basis utama perekonomian, khususnya untuk komoditas padi dan tanaman palawija.

  • Lokasi Strategis di Perbukitan

    Terletak pada ketinggian yang sejuk, desa ini memiliki akses yang cukup baik ke pusat kecamatan dan kabupaten, mendukung distribusi hasil bumi.

  • Populasi yang Padat dan Produktif

    Dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi untuk ukuran desa, masyarakatnya menjadi motor penggerak utama dalam kegiatan ekonomi dan sosial.

Pasang Disini

Desa Penawangan, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menampilkan profil sebagai kawasan perdesaan yang bertumpu pada sektor agrikultur. Berada di kontur perbukitan yang subur, desa ini menjadi salah satu penopang perekonomian lokal melalui hasil buminya, sekaligus menyimpan potensi pengembangan yang signifikan seiring dengan dinamika pembangunan daerah. Kehidupan masyarakatnya yang komunal dan pemerintahan desa yang aktif menjadi fondasi utama dalam menghadapi tantangan serta menyongsong prospek masa depan.

Lokasi Geografis dan Administrasi Wilayah

Secara geografis, Desa Penawangan terletak di area perbukitan Kabupaten Banjarnegara yang dikenal memiliki hawa sejuk dan lahan yang produktif. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan kecamatan menjadikannya strategis dalam hal koordinasi dan aksesibilitas. Berdasarkan data publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam "Kecamatan Madukara dalam Angka", Desa Penawangan memiliki luas wilayah sekitar 183,16 hektare atau menyumbang 3,80% dari total luas Kecamatan Madukara.

Wilayah desa ini memiliki batas-batas administrasi yang jelas, yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah Desa di Kecamatan Madukara. Batas-batas tersebut yakni:

  • Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Desa Clapar.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Limbangan.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Limbangan dan Desa Talunamba.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Talunamba.

Penetapan batas yang jelas ini krusial untuk tertib administrasi pemerintahan, pengelolaan sumber daya, serta perencanaan pembangunan jangka panjang di tingkat desa. Topografi wilayah yang didominasi oleh perbukitan memengaruhi pola pemukiman penduduk dan jenis lahan usaha, di mana sebagian besar merupakan lahan pertanian sawah dan tegalan.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Data kependudukan merupakan salah satu indikator vital untuk melihat potret sosial dan potensi sumber daya manusia di suatu wilayah. Merujuk pada data dari portal Satu Data Banjarnegara untuk tahun 2023, jumlah penduduk Desa Penawangan tercatat sebanyak 1.126 jiwa. Angka ini menempatkannya sebagai desa dengan populasi yang relatif lebih kecil dibandingkan desa-desa lain di Kecamatan Madukara.

Dengan luas wilayah 1,8316 km², maka kepadatan penduduk di Desa Penawangan mencapai sekitar 615 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini menunjukkan bahwa pemukiman di Desa Penawangan cukup terkonsentrasi di area-area tertentu, khas kawasan perdesaan di Jawa. Struktur penduduk berdasarkan kelompok usia menunjukkan populasi usia produktif (19-50 tahun) yang cukup dominan, yaitu sebanyak 522 jiwa atau sekitar 46% dari total populasi. Kelompok ini menjadi tulang punggung utama dalam menggerakkan roda perekonomian desa, terutama di sektor pertanian dan usaha mikro. Sementara itu, jumlah penduduk usia muda (0-18 tahun) mencapai 277 jiwa, yang menjadi fokus bagi program pendidikan dan pengembangan generasi penerus.

Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Sisanya bekerja di sektor lain seperti perdagangan, jasa dan sebagian kecil merupakan aparatur sipil negara atau merantau ke kota-kota besar.

Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam

Perekonomian Desa Penawangan berdenyut seirama dengan aktivitas pertaniannya. Lahan yang subur menjadi anugerah utama yang dimanfaatkan masyarakat untuk menanam berbagai komoditas pangan. Lahan persawahan, yang umumnya menggunakan sistem terasering untuk menyesuaikan dengan kontur perbukitan, menjadi andalan untuk produksi padi. Selain padi, masyarakat juga menanam palawija seperti jagung, singkong, dan aneka sayuran yang hasilnya tidak hanya untuk konsumsi pribadi tetapi juga dijual ke pasar-pasar terdekat di wilayah Madukara dan Banjarnegara.

Sektor peternakan juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi sebagian warga. Ternak seperti kambing, ayam, dan itik banyak dipelihara dalam skala rumah tangga. Usaha ini tidak hanya menghasilkan daging atau telur, tetapi kotorannya juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan lahan pertanian, menciptakan sebuah siklus ekonomi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Di luar pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai menunjukkan potensinya. Beberapa warga telah merintis usaha pengolahan hasil pertanian, seperti pembuatan makanan ringan atau camilan tradisional. Meskipun skalanya masih terbatas, keberadaan UMKM ini memberikan nilai tambah pada produk pertanian lokal dan membuka lapangan kerja. Pemerintah daerah, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Banjarnegara, terus mendorong pengembangan sektor ini melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan.

Sumber daya alam lainnya yang menonjol ialah ketersediaan sumber air yang cukup melimpah dari mata air pegunungan. Sumber air ini tidak hanya vital untuk irigasi pertanian tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari bagi seluruh penduduk desa.

Pemerintahan dan Kehidupan Sosial

Roda pemerintahan di Desa Penawangan dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala seksi (kasi), serta kepala dusun. Struktur ini bekerja untuk melayani kebutuhan administrasi warga, merencanakan dan melaksanakan program pembangunan, serta menjaga ketertiban sosial. Keterbukaan informasi dan partisipasi publik menjadi kunci dalam setiap musyawarah desa (Musdes) untuk merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).

Kehidupan sosial masyarakat Desa Penawangan masih sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi seperti kerja bakti untuk membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum masih lestari dan menjadi perekat hubungan antarwarga. Kegiatan keagamaan, yang mayoritas dianut oleh penduduk ialah Islam, juga menjadi pusat aktivitas sosial. Pengajian rutin, perayaan hari besar keagamaan, dan kegiatan di masjid atau musala menjadi ajang silaturahmi yang memperkuat ikatan komunal.

Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani (poktan), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Karang Taruna juga aktif berperan. Kelompok tani menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi informasi, mendapatkan penyuluhan, dan mengorganisir pengelolaan pertanian. Sementara itu, PKK dan Karang Taruna fokus pada pemberdayaan perempuan, pengembangan kreativitas pemuda, dan kegiatan sosial lainnya.

Infrastruktur dan Aksesibilitas

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas pemerintah desa dan kabupaten untuk mendukung konektivitas dan meningkatkan kualitas hidup warga. Akses jalan utama yang menghubungkan Desa Penawangan dengan pusat Kecamatan Madukara dan desa-desa sekitarnya sudah cukup baik dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Peningkatan kualitas jalan, seperti pengaspalan yang terpantau dari beberapa unggahan media sosial warga pada akhir tahun 2024, terus dilakukan secara bertahap untuk memperlancar mobilitas orang dan barang, terutama untuk mengangkut hasil panen ke pasar.

Di bidang pendidikan, fasilitas pendidikan dasar tersedia di desa untuk memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan hak pendidikannya. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP atau SMA, para siswa biasanya melanjutkan ke sekolah-sekolah yang berada di pusat kecamatan atau kota kabupaten.

Untuk layanan kesehatan, terdapat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif memberikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak, seperti imunisasi, penimbangan balita, dan penyuluhan gizi. Untuk penanganan medis yang lebih serius, warga dapat mengakses Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Madukara. Fasilitas ibadah seperti masjid dan musala juga telah terbangun dengan baik dan tersebar di beberapa dusun untuk melayani kebutuhan spiritual masyarakat.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai desa agraris, Desa Penawangan menghadapi tantangan yang umum terjadi di sektor pertanian, seperti fluktuasi harga komoditas, serangan hama, dan dampak perubahan iklim yang tidak menentu. Regenerasi petani juga menjadi isu penting, di mana minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun. Mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan di sektor non-pertanian atau merantau ke perkotaan.

Namun di tengah tantangan tersebut, Desa Penawangan memiliki prospek yang cerah. Potensi pertanian yang ada dapat dikembangkan lebih lanjut melalui diversifikasi tanaman bernilai ekonomi tinggi dan penerapan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas. Program pemerintah untuk menciptakan "petani milenial" dapat menjadi solusi untuk isu regenerasi.

Pengembangan UMKM berbasis olahan hasil pertanian merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai tambah ekonomi. Dengan dukungan dalam hal pengemasan, branding, dan pemasaran digital, produk-produk lokal dari Penawangan bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, potensi agrowisata skala kecil juga dapat dijajaki, dengan menawarkan pengalaman memetik hasil kebun atau menikmati suasana pedesaan yang asri kepada pengunjung.

Dengan sinergi antara pemerintah desa yang proaktif, partisipasi masyarakat yang kuat, serta dukungan dari pemerintah kabupaten, Desa Penawangan memiliki fondasi yang kokoh untuk terus bergerak maju. Optimalisasi potensi agrikultur dan sumber daya manusianya akan menjadi kunci untuk mewujudkan desa yang lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya saing di masa depan.